Minggu, 14 Juli 2013

Tentang SEM dan LISREL

RESUME SKRIPSI
PENERAPAN LISREL DENGAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING
(Studi Kasus: Faktor-faktor Kepuasan Kerja yang Berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan di PT. Angkasa Pura I Yogyakarta)
Skripsi S-1
Oleh:
NUR HIDAYAH
06610025
Kepada
Program Studi Matematika
Fakultas Sains Dan Teknologi
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
2012

PENERAPAN LISREL DENGAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING
(Studi Kasus: Faktor-faktor Kepuasan Kerja yang Berpengaruh Terhadap Kinerja Karyawan di PT. Angkasa Pura I Yogyakarta)
Oleh: Nur Hidayah (06610025)
ABSTRAKSI
Metode pengolahan data dengan menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) dengan perangkat lunak yang terkenal LISREL (Linear Structure Relations) merupakan pendekatan terintegrasi antara analisis faktor, model struktural dan analisis jalur. Dalam LISREL juga dapat dilakukan tiga kegiatan secara serempak, yaitu pemeriksaan validitas dan reliabilitas instrumen, pengujian model hubungan antar variabel laten (path analysis atau analisis jalur), dan mendapatkan model yang bermanfaat untuk perkiraan (setara dengan model struktural atau analisis regresi).
Penerapan LISREL dengan metode SEM dilakukan di PT. Angkasa Pura I Yogyakarta untuk mengetahui faktor-faktor kepuasan kerja yang berpengaruh terhadap kinerja yang merupakan variabel laten endogen. Adapun Variabel yang mempengaruhi kepuasan merupakan variabel laten eksogen, karena sifatnya abstrak maka diperlukan indikator- indikator untuk mengukur variabel tersebut.
Setelah didapat beberapa indikator, maka langkah selanjutnya adalah menyusun kuesioner dengan kriteria yang memenuhi beberapa kategori dimensi kepuasan dan menetapkan jumlah sampel yang akan diambil. Kemudian dilakukan survei di PT. Angkasa Pura I Yogyakarta untuk keperluan pengambilan data. Dalam pengambilan data, peneliti hanya sebagai pengamat dengan cara membagikan kuesioner untuk memperoleh data. Langkah selanjutnya akan dilakukan analisa data dengan menggunakan software LISREL.
Hasil studi kasus faktor-faktor kepuasan kerja yang berpengaruh terhadap kinerja diperoleh bahwa:
1. Kepuasan kerja dipengaruhi oleh Hubungan dengan atasan dan Prestasi;
2. Kinerja dipengaruhi oleh Komunikasi, pekerjaan yang dihasilkan, imbalan, kerjasama, ketepatan waktu, dan motivasi; dan
3. Kepuasan berpengaruh terhadap Kinerja.
Kata kunci: SEM, LISREL, Kepuasan, dan Kinerja

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Ketatnya persaingan dalam dunia bisnis pada saat ini menuntut setiap perusahaan untuk selalu memberikan perhatian yang lebih besar terhadap para karyawan. Tujuan dari bisnis suatu perusahaan dan atau perseorangan adalah untuk menciptakan dan mempertahankan kualitas kerja karyawan. Maka dari itu perusahaan dituntut agar selalu mampu memberikan kepuasan kepada para karyawan berdasarkan kualitas gaji, lama kerja, hubungan dengan atasan, dan prestasi yang diberikan kepada para karyawan sehingga mempunyai pandangan yang baik terhadap perusahaan.
Setiawan (2007) mengemukakan, dari kondisi yang bisa dilihat dan diperkirakan bahwa pegawai yang makmur itu pastilah merasa puas dengan pekerjaannya, gaji, sistem yang diperlakukan di perusahaan, masa bekerja yang cukup lama, teman-teman yang mendukung, penghargaan masyarakat, jaminan kesehatan, tunjangan, dan banyak lagi faktor yang lain yang termasuk di dalamnya. Tak jarang pula karena pegawai merasa cocok bekerja di situ, sehingga dia memberikan seluruh kemampuan yang dimilikinya sampai akhirnya mencapai suatu prestasi kerja (kinerja) yang membanggakan baik bagi dirinya sendiri maupun bagi perusahaan.
Segala sesuatu yang berhasil dicapai oleh seorang karyawan mempunyai pengaruh yang besar bagi pengelolaan sumber daya manusia suatu perusahaan, dari kondisi kepuasan kerja maupun kinerja karyawan yang terus terpantau dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan arah kebijakan yang penting demi tercapainya sebuah perusahaan yang maju dan kompetitif diarena persaingan global. Semakin berkembangnya zaman, maka terjadi perkembangan dalam bidang teknologi yang menyebabkan berkembangnya industri-industri, baik itu berat, sedang ataupun ringan. Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat dewasa ini mengharuskan perusahaan bertindak hati-hati dan cermat dalam menentukan kebijakan strategi usahanya, karena apabila perusahaan mengambil kebijakan

yang salah maka akan mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan.
Menurut Ghozali (2005) SEM dianggap sebagai suatu alat statistik yang sangat berguna bagi para peneliti pada seluruh bidang ilmu sosial (ekonomi, sosiologi, anthropologi, psikologi, dan lain sebagainya. Jadi metode SEM sangat cocok bila diterapkan dibidang kepuasan yaitu konsep yang tidak memiliki ukuran kuantitatif. SEM dapat menguji secara bersama-sama model struktural yaitu hubungan antara variabel yang tidak dapat diukur secara langsung atau memerlukan indikator independen dan dependen, dan model measurement yaitu hubungan (nilai loading) antara indikator dengan konstruk (variabel laten)
1.2 Batasan Masalah
a. Penelitian dilakukan di PT. Angkasa Pura I Yogyakarta. Adapun sebagai sampel yang diambil adalah karyawan yang bekerja di PT. Angkasa Pura I Yogyakarta.
b. Model analisis yang digunakan dalam proses penelitian adalah menggunakan model SEM (Structural Equation Modelling) dengan alat bantu software LISREL.
c. Penelitian ini hanya melihat hubungan antara kepuasan terhadap kinerja yang ada di PT. Angkasa Pura I Yogyakarta.
Rumusan Masalah
a. Bagaimana penerapan/ aplikasi SEM?
b. Faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai di PT. Angkasa Pura I Yogyakarta ?
c. Bagaimana pengaruh kepuasan kerja pegawai terhadap kinerja pegawai bagi perusahaan?
d. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi kinerja?
1.3 Tujuan Penelitian
a. Mengetahui kajian tentang penerapan/ aplikasi SEM.
b. Mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai di PT. Angkasa Pura I Yogyakarta.

c. Mengetahui pengaruh kepuasan kerja pegawai terhadap kinerja pegawai bagi perusahaan.
d. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja.
Manfaat Penelitian
1) Bagi UIN : Studi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam kajian SEM, dan sekaligus dapat dijadikan sebagai rujukan yang akan datang.
2) Bagi HRD PT. Angkasa Pura I Yogyakarta: Dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pegawai maka dapat diketahui permasalahan pegawai dan cara komunikasi yang tepat, sehingga dapat meningkatkan sikap kerja pegawai.
3) Bagi Perusahaan: Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai dapat bermanfaat bagi perusahaan untuk menentukan kebutuhan pelatihan kerja, dasar pengembangan karier, dan kemampuan pegawai. Dengan mengetahui tingkat kepuasan pegawai dan pengaruhnya pada kinerja pegawai, perusahaan dapat segera mengambil tindakan yang tepat untuk memperbaiki bidang-bidang yang dirasakan lemah posisinya sehingga akan memperkuat struktur pegawai perusahaan ini.
1.4 Tinjauan Pustaka
Saifullah (2009) dalam skripsinya yang berjudul Aplikasi SEM dengan model LISREL di bidang Ekonomi, penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang membahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas detergen Attack dengan menggunakan metode SEM (Structural Equation Modelling). Penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa metode SEM dengan menggunakan software LISREL dapat diterapkan di bidang ekonomi, yaitu menganalisis kepuasan terhadap detergen Attack. Analisis pemodelan persamaan struktur atau Structural Equation Modelling (SEM) menggunakan model LISREL belum cocok dan belum konsisten terhadap data empirik. Dari kecocokan model modifikasi

(Chi-Square dan RMSEA) dapat dilihat bahwa model modifikasi yang dibuat mempunyai tingkat kesesuaian yang buruk (poorfit) terhadap fakta dilapangan. Hal ini kemungkinan diakibatkan oleh model atau metode yang kurang tepat serta data responden (sampel) yang kurang banyak. Oleh karena itu perlu adanya modifikasi model, metode dan ukuran sampel yang diperbanyak agar bisa diperoleh model kepuasan konsumen sabun detergen Attack yang sesuai terhadap data empirik yang ada.
Adapun dalam skripsinya Sumarahati (2007) dalam penelitiannya
mendapatkan hasil yaitu masalah hubungan kausal yang melibatkan peubah laten
dapat dianalisis menggunakan model persamaan struktural. Analisis hubungan
kausal dalam model persamaan struktural terdiri dari lima langkah. Penerapan
model persamaan struktur pada kasus kausal kualitas jasa dan kepuasan
mahasiswa terhadap pelayanan TU Fakultas Sains dan Teknologi memberikan
hasil bahwa untuk koefisen lintas peubah laten memberikan informasi bahwa
kualitas jasa mempunyai pengaruh yang nyata terhadap kepuasan, dan kepuasan
mempunyai pengaruh yang nyata terhadap kepercayaan dan komitmen.
1.5 Sistematika Penulisan
Penyusunan tugas akhir ini menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan yang memberikan arahan terhadap penulisan tugas akhir ini.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini membahas tentang teori-teori yang akan dipakai sebagai dasar dalam pemecahan masalah. Bab ini menjelaskan tentang Analisis Multivariat, Variance dan Covariance, Korelasi, Goodness of Fit Statistic’s, Uji Validitas dan Reliabilitas, Model Jalur, Model Pengukuran, SEM, LISREL, Kepuasan, dan Kinerja.

BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini berisi tentang jenis Penelitian, Obyek, Tempat Penelitian, Teknik Pengambilan Sampel, Sumber Penelitian, Metode Pengumpulan dan Analisis data, dan Jadwal Penelitian.
BAB IV STUDI KASUS
Pada bagian ini akan dibahas mengenai Penerapan LISREL dengan metode SEM dalam kasus data faktor-faktor kepuasan karyawan terhadap kinerja di PT. Angkasa Pura I Yogyakarta.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan yang diperoleh, pemecahan masalah, dan saran untuk pengembangan penelitian selanjutnya.

II. LANDASAN TEORI
2.1 Analisis Multivariat (Multivariate analysis)
Analisis statistik multivariat merupakan metode statistik yang memungkinkan dilakukannya penelitian terhadap lebih dari dua variabel secara bersamaan. Menurut Hair and Johnson dalam Analisis Multivariat Pemasaran, Simamora menyatakan bahwa analisis multivariat membutuhkan penjelasan yang tidak sederhana, bahkan tidak mudah untuk mengartikannya. “Multivariate analysis is not easy to define”. Untuk memudahkan pemahaman, secara umum analisis multivariat dapat diartikan sebagai metode-metode statistik yang mengolah beberapa pengukuran.
2.2 Variance dan Covariance
Ghazali (2009) menjelaskan bahwa variance mengukur data dari nilai mean suatu sampel, secara matematis, varians adalah perbedaan kuadrat antara tiap-tiap observasi dan means, sehingga varians merupakan nilai kuadrat dari standar deviasi. Suatu variabel pasti memiliki varians dan varians tersebut selalu positif (jika nol berarti bukan variabel tetapi suatu konstanta).

2.3 Goodness of Fit Statistics
Ghazali (2005) uji Goodnes of Fit adalah uji hipotesis yang dilakukan untuk mengetahui apakah data hasil observasi berasal dari populasi yang mempunyai distribusi tertentu. Menilai model fit adalah sesuatu yang kompleks dan memerlukan perhatian yang besar. Kriteria fit dalam SEM tidak hanya bergantung pada salah satu indeks saja, seharusnya mempertimbangkan seluruh indeks fit.

2.4 Korelasi
Sitinjak (2005) Analisa korelasi digunakan untuk mengukur kekuatan keeratan hubungan antara dua variabel melalui sebuah bilangan yang disebut koefisien korelasi.
2.5 Uji Validitas dan Reliabilitas
Zulganef (2006) mengemukakan bahwa Bagozzi, Yi, dan Pillips (1991) lebih jauh mengemukakan bahwa validitas kontrak sangat terkait dengan kesalahan-kesalahan (measurement error) yang mungkin dilakukan oleh peneliti. Kesalahan-kesalahan tersebut bisa berupa kesalahan yang diakibatkan oleh peneliti dalam metode pengambilan data atau kesalahan yang diakibatkan oleh desain penelitian. Adapun Uji Reliabilitas yaitu pengujian keandalan alat ukur untuk mengetahui sejauh mana pengukuran dapat memberikan hasil yang sama bila dilakukan pengukuran kembali pada subyek yang sama selama aspek yang diukur dalam diri responden tidak mengalami perubahan.
2.6 Analisis Jalur
Sitinjak (2005) mengemukakan bahwa analisis jalur (path analysis) sama dengan analisis regresi, namun hasil dari path analysis adalah koefisien regresi yang sudah distandardizedkan sehingga bisa langsung diketahui variabel mana diantara variabel-variabel yang dilibatkan yang memberi kontribusi paling besar kepada variabel terikat.
2.7 LISREL
LISREL merupakan salah satu program komputer yang dapat mempermudah analisis untuk menyelesaikan masalah-masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh alat analisis konvensional. Sitinjak (2006) dalam bukunya juga menjelaskan bahwa bahasa perintah dengan menggunakan LISREL ini berdasarkan pada bentuk matriks model persamaan struktural ataupun Confirmatory factor analysis.
2.7.1 Model Pengukuran (Measurement model)
Model pengukuran adalah penting dalam bidang ilmu sosial dan keprilakuan ketika digunakan untuk mengukur sesuatu yang abstrak. Tujuan dari model pengukuran adalah untuk menggambarkan sebaik apa indikator-indikator tersebut dapat digunakan sebagai instrument pengukuran variabel laten.
2.7.2 Structural Equation Modeling
Model Persamaan Struktural (Structural Equation Modeling) adalah generasi kedua teknik analisis multivariat yang memungkinkan peneliti untuk menguji hubungan antara variabel yang kompleks baik secara berulang atau recursive maupun non-recursive untuk memperoleh gambaran menyeluruh mengenai keseluruhan model. Sitinjak (2006) SEM merupakan suatu teknik statistik yang mampu menganalisis variabel laten, variabel indikator, dan kesalahan pengukuran secara langsung. Dengan SEM kita mampu menganalisis hubungan antara variabel laten dan variabel indikatornya, hubungan antara variabel laten yang satu dengan yang lain, juga mengetahui besarnya kesalahan pengukuran.
2.7.2.1 Memilih Matriks Input
Model Persamaan Struktur dengan teknik multivariat lain adalah dalam input data yang digunakan dalam pemodelan dan estimasinya. Model Persamaan Struktur hanya menggunakan matriks kovarian/ matriks korelasi sebagai data input untuk keseluruhan estimasi yang dilakukannya.
2.7.2.2 Tahap Analisis Structural Equation Modeling
2.7.2.2.1 Konseptualisasi Model
Ghazali (2006) mengemukakan bahwa perlu diperhatikan yaitu sukses tidaknya analisis Structural Equation Modeling (SEM) harus didasari pada kuatnya teori yang mendukung. Teori yang tidak mendukung model SEM yang kita hipotesiskan hanya akan memberikan hasil yang tidak berguna. Menurut Joreskog dan Sorbom (1989), LISREL akan bekerja jauh lebih baik apabila LISREL digunakan untuk konteks konfirmatori.
2.7.2.2.2 Penyusunan Diagram Alur
Setelah mengembangkan kerangka teoritis model, langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah mengilustrasikan konseptualisasi tersebut melalui diagram alur (path diagram). Path diagram merupakan representrasi grafis mengenai bagaimana beberapa variabel pada suatu model berhubungan satu sama lain, yang memberikan suatu pandangan menyeluruh mengenai struktur model.
2.7.2.2.3 Spesifikasi Model
Spesifikasi model menggambarkan sifat dan jumlah parameter yang diestimasi; analisis data tidak dapat dilakukan sampai tahap ini selesai. Spesifikasi model dilakukan terhadap permasalahan yang diteliti dan sangat disarankan agar penetapan model tidak dilakukan secara asal tetapi didasarkan pada rujukan yang relevan. Spesifikasi model secara garis besar dijalankan dengan menspesifikasi model pengukuran serta menspesifikasi model structural.
2.7.2.2.4 Identifikasi Model
Tahap yang keempat adalah identifikasi model. Informasi yang diperoleh dari data diuji untuk menentukan apakah cukup untuk mengestimasi parameter dalam model. Di sini, kita harus memperoleh nilai yang unik untuk seluruh parameter dari data yang kita peroleh.
2.7.2.2.5 Estimasi Parameter
Dennies Cook (2005) dalam bukunya yang berjudul “Applied Linear Regression Third Edition” menginspirasi penelitian ini untuk mengestimasi dengan menggunakan maximum likelihood estimate (MLE).
2.7.2.2.6 Uji kecocokan model dengan data
Untuk menilai apakah data yang dikumpulkan konsisten dan cocok dengan model, maka diakukan uji kecocokan model. Jika model tidak cocok dengan data, maka perlu dicari penyebabnya pada model, dan dicari cara untuk memodifikasi model tersebut agar diperoleh kecocokan data yang lebih baik. Jika model sudah cocok dengan data, berarti model tersebut sudah benar dan baik menurut goodness of fit.
Ukuran Goodness of fit test
Kriteria uji
Chi-square (X2 Diharapkan Kecil )
p-value ≥ 0,05 (maks. 1)
RMSEA ≤ 0,08 (maks. 1)
GFI ≥ 0,90
AGFI ≥ 0,90
NFI ≥ 0,90
NNFI ≥ 0,90
CFI ≥ 0,90 (maks. 1)
2.7.2.2.7 Evaluasi Model (Spesifikasi Ulang/ Modifikasi Model)
Setelah melakukan penilaian model fit, maka model penelitian diuji untuk menentukan apakah modifikasi model diperlukan karena tidak fitnya hasil yang diperoleh. Namun harus diperhatikan bahwa segala modifikasi (walaupun sangat sedikit), harus berdasarkan teori yang mendukung. Dengan kata lain, modifikasi model seharusnya tidak dilakukan hanya semata-mata untuk mencapai model yang fit. Dengan menggunakan LISREL kita dapat menganalisis struktur covariance yang rumit.
2.10 Kepuasan Kerja
(Fraser , 1992) dalam bukunya mengemukakan bahwa Kepuasan kerja, atau dalam arti yang lebih khusus, kepuasan karyawan dalam bekerja merupakan suatu pengertian yang sulit didefinisikan, walaupun dengan bahasa yang paling sederhana. Bagi karyawan, kepuasan kerja muncul bila keuntungan yang dirasakan dari pekerjaannya melampaui biaya marginal yang dikeluarkan, yang oleh karyawan tersebut dianggap cukup memadai.
Jurnal kepuasan yang dikemukakan oleh Parasuraman., Zeithaml., dan Berry (Servqual: 1998) dalam menganalisis kepuasan terdapat lima dimensi karakteristik, yaitu
i. Tangibles (bukti fisik), fasilitas fisik, perlengkapan pegawai, dan sarana komunikasi;
ii. Reliability (keandalan), yaitu kemampuan dalam memberikan pelayanan dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan yang telah dijanjikan;
iii. Responsiveness (daya tanggap), yaitu keinginan para staf untuk membantu para karyawan dan memberikan pelayanan daya tanggap;
iv. Assurance (Jaminan), yaitu mencakup kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki oleh para staf, bebas dari bahaya, resiko, ataupun keragu-raguan; dan
v. Emphaty (empati). Yaitu meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, dan perhatian dengan tulus terhadap kebutuhan karyawan.
2.11 Kinerja
2.11.1 Pengertian Kinerja
Menurut sedarmayanti (2004) dalam tesis Subakti Syai’in memberikan pengertian kinerja (performance) adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggungjawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan secara illegal tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika.
2.11.2 Aspek-aspek Penilaian Kerja
Aspek penilaian kinerja menurut Moekijat (1989) mengemukakan bahwa dalam melaksanakan penilaian kinerja berdasarkan Grafic scale yang harus dipertimbangkan adalah sifat individu dan faktor kontribusi pegawai tersebut terhadap organisasi atau kelompok seperti inisiatif, semangat kepercayaan yang mempengaruhi jumlah dan kualitas pekejaan yang dihasilkan.
2.11.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Menurut Gibson (1987) yang terdapat pada tesis Subakti Syai’in menyatakan bahwa ada tiga variabel yang mempengaruhi kinerja individu, yaitu umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status perkawinan; karakteristik organisasi meliputi sumber daya, kepemimpinan, supervisi (melakukan pengamatan secara langsung dan berkala oleh atasan terhadap pekerjaan yang dilaksanakan oleh bawahan). Kinerja karyawan merupakan kesuksesan seseorang di dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Kinerja diukur melalui enam indikator:
Y6: Komunikasi, yaitu atasan memantau dari dekat cara kerja bawahannya dan memperlakukan bawahan sebagai rekan kerja
Y7: Pekerjaan yang dihasilkan, yaitu perusahaan memberikan penghargaan pada karyawan berprestasi
Y8: Imbalan, yaitu saya sudah puas dengan gaji yang saya peroleh saat ini
Y9: Kerjasama, yaitu semakin lama bekerja, saya semakin puas dengan fasilitas yang diberikan perusahaan
Y10: Ketepatan waktu, yaitu saat bekerja pikiran saya fokus terhadap pekerjaan yang saya hadapi
Y11: Motivasi, yaitu rekan-rekan kerja mendukung kemajuan saya untuk berprestasi
III. METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian studi lapangan (field study) dan teori yaitu penelitian yang dilakukan dengan mencari data melalui survei lapangan dengan teori-teori dari pustaka, yaitu bahan-bahan tertulis yang berkaitan dengan topik yang dibahas. Penelitian ini membahas tentang Kajian SEM. Menurut Augusty Ferdinand (2005) dalam tesis Ari Husnawati besarnya ukuran sampel untu analisis SEM, sampel minimal yang di ambil antara 100-200 tergantung pada jumlah indikator yang digunakan dalam seluruh variabel laten.
Dalam hal ini akan ditentukan pengaruh antara kepuasan kerja karyawan terhadap kinerja karyawan yang diukur dengan 21 indikator, yaitu:
a) Kinerja yang diukur secara langsung dengan 6 indikator
b) Kepuasan yang diukur dengan 5 dimensi kepuasan
c) Kepuasan terhadap hubungan dengan atasan, yaitu 5 indikator
d) Kepuasan terhadap prestasi dengan 5 indikator
Oleh karena itu, kinerja karyawan menjadi observed variable yang dipengaruhi oleh kepuasan kerja.
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode pengolahan data dengan menggunakan Model Persamaan Struktur (SEM) untuk menganalisis apakah ada hubungan yang nyata antara kepuasan kerja dengan variabel-variabelnya terhadap kinerja secara bersama-sama. Analisis data pada penelitian ini menggunakan bantuan software komputer paket program LISREL.
IV. STUDI KASUS
4.1 Konsep Dasar
4.1.1 Konseptualisasi Model
Tujuan analisis ini adalah menguji model hubungan antara Kepuasan Kerja terhadap Kinerja karyawan. Terdapat empat peubah laten yang terlibat dalam penelitian ini, yaitu (1) Kepuasan terhadap Kinerja, (2) Kepuasan terhadap Hubungan dengan Atasan, (3) Kepuasan terhadap Prestasi, dan (4) Kinerja terhadap komunikasi, pekerjaan yang dihasilkan, imbalan, kerjasama, ketepatan waktu, dan motivasi yang terangkum dalam sajian pernyataan.
4.1.2 Konstruksi Diagram Alur
Berdasarkan data, diagram alur yang dihipotesiskan yaitu ada indikator yang tidak digunakan adalah Gaji dan Lama Kerja.

4.1.3 Konversi Diagram Jalur ke Persamaan Model
Setelah membentuk diagram jalur, diperlukan konversi dari diagram jalur ke persamaan matematis .
a. Hubungan antara peubah laten endogenus (πœ‚πœ‚) dan peubah laten eksogenus (πœ‰πœ‰) dinyatakan sebagai berikut:
πœ‚πœ‚1=𝛾𝛾1πœ‰πœ‰1+𝛾𝛾2πœ‰πœ‰2+𝜁𝜁 πœ‚πœ‚2=πœ‚πœ‚1𝛽𝛽+𝜁𝜁
b. Hubungan antara peubah laten exogenus (πœ‰πœ‰) dan peubah teramati endogenus (𝑋𝑋) dinyatakan sebagai berikut:
𝑋𝑋1=πœ†πœ†11πœ‰πœ‰1+𝛿𝛿1 𝑋𝑋2=πœ†πœ†12πœ‰πœ‰2+𝛿𝛿2
c. Hubungan antara peubah laten endogenus (πœ‚πœ‚) dan peubah teramati eksogenus (π‘Œπ‘Œ) dinyatakan sebagai berikut:
π‘Œπ‘Œ1=πœ†πœ†13πœ‚πœ‚1+πœ€πœ€1 π‘Œπ‘Œ2=πœ†πœ†23πœ‚πœ‚1+πœ€πœ€2 π‘Œπ‘Œ3=πœ†πœ†33πœ‚πœ‚1+πœ€πœ€3 π‘Œπ‘Œ4=πœ†πœ†43πœ‚πœ‚1+πœ€πœ€4 π‘Œπ‘Œ5=πœ†πœ†53πœ‚πœ‚1+πœ€πœ€5 π‘Œπ‘Œ6=πœ†πœ†14πœ‚πœ‚2+πœ€πœ€6
4.1.4 Pemeriksaan Data
Langkah awal yang harus dilakukan adalah screening data, yaitu langkah yang berfungsi untuk memastikan terpenuhinya asumsi-asumsi SEM. Langkah ini meliputi uji ada tidaknya data pencilan (outlier) dan uji asumsi normalitas data.
4.1.5 Estimasi Persamaan
Setelah persamaan matematis dari model persamaan struktural terbentuk, langkah selanjutnya adalah memilih muatan faktor yang diberi nilai 1. Jumlah seluruh parameter bebas (t) yang akan ditaksir adalah 18 (Ξ›π‘Œπ‘Œ=5, B=1, Ξ“=2, Ξ¨=2, Ξ¦=3, Ξ˜πœ€πœ€=5). Menurut petunjuk identifikasi model diperoleh c=(p+q)(p+q+1)/2= (6+2) (6+2+1)/2 = 36. Karena t = 22 < c = 36 maka model teridentifikasi. Selanjutnya menaksir parameter model dengan LISREL. Dalam kasus ini digunakan metode estimasi Maximum Likelihood, sampel dalam penelitian ini adalah n=126. Sintaksis SIMPLIS (dari LISREL) untuk langkah ini akan ditampilkan dibawah ini:
MY LISREL
Covariance Matrix
182.16
130.07 221.04
127.92 141.73 232.70
88.18 122.42 155.50 193.39
149.84 179.71 140.33 104.62 282.08
126.42 161.71 179.63 162.71 155.70 242.69
130.14 145.85 136.28 119.65 162.51 162.38 223.08
160.53 181.41 159.86 122.50 201.25 165.23 170.92 242.17
MY LISREL
Raw Data from file 'E:\SkripsiQ\fix\ida\Analisis\DATAQ.PSF'
Sample Size = 126
Latent Variables KPSN HA P KNRJ
Relationships
KEPUASAN = KNRJ
ATASAN = 1*HA
PRESTASI = 1*P
FISIK = 1*KPSN
KEANDALA = KPSN
TANGGAP = KPSN
JAMINAN = KPSN
EMPHATI = KPSN
KNRJ = KPSN
KPSN = HA
KPSN = P
Set the Errors of ATASAN to 0
Set the Errors of PRESTASI to 0
Set the Errors of KEPUASAN to 0
Wide Print
Print Residual
Iterations = 250
Method of Estimation: Maximum Likelihood
LISREL Output: SS RS EF AD=OFF
Path Diagram
End of Problem
4.1.6 Evaluasi Kecocokan Model
Setelah didapatkan estimasi parameter, langkah selanjutnya adalah menilai kecocokan model dengan data empirik.
4.1.7 Interpretasi Model
Berdasarkan nilai-nilai kesesuaian model (Goodness of fit) dapat dilihat bahwa nilai chi-square sebesar 95.92 dengan derajat bebas (db) 19 serta p-value 0.00 menunjukkan bahwa data belum sesuai dengan model yang diajukan. Demikian juga menurut criteria kesesuaian lainnya yaitu RMSEA sebesar 0.20 yang berarti memiliki tingkat fit yang moderat. Demikian juga halnya Goodness of Fit Index (GFI) sebesar 0.81≤0.90, Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) sebesar 0.64≤0.90, Normed Fit Index (NFI) sebesar 0.88≤0.99, Non-Normed Fit Index (NNFI) sebesar 0.86≤0.90, dan Comparative Fit Index (CFI) sebesar 0.90=0.90 menunjukkan bahwa model belum fit. Karena ketidaksesuaiannya hasil yang diperoleh, maka LISREL menganjurkan model untuk dimodifikasi.
4.1.8 Modifikasi Model
Ghazali (2005) dalam bukunya menjelaskan bahwa tujuan utama dari modifikasi adalah untuk menghasilkan model fit yang lebih baik. Dalam penelitian ini dilakukan modifikasi bertujuan untuk meningkatkan model fit yang sebelumnya sangat buruk. Anjuran untuk memodifikasi dapat dilihat dilihat pada “Largest Positive Standardized Residuals”.
Pada modifikasi yang pertama, dalam memodifikasi menggunakan Standar Residual yang bernilai positif. Proses memodifikasi itu dilakukan satu persatu atau secara bertahap karena dalam proses memodifikasi kadang output menganjurkan untuk mengkorelasikan indikator atau variabel yang berbeda. Dalam mengkorelasikan indikator, langkah awal yang dilakukan yaitu memilih nilai tertinggi pada “Largest positive Standardized Residuals”
Dengan dilakukannya modifikasi, output menunjukkan bahwa model sudah fit. Hal ini ditunjukkan dalam tabel diperoleh chi-square yang semakin kecil hingga 21.24 dengan p-value sebesar 0.13 yang lebih besar dari 0.05, RMSEA sebesar 0.055 ≤ 0.08, GFI ≥ 0.90 yaitu 0.96 ≥ 0.90, nilai AGFI sebesar 0.90, dan nilai NNFI dan CFI lebih besar dari 0.90 yaitu 0.99 ≥ 0.90.
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan asumsi awal, dapat diterapkan aplikasi software LISREL dengan metode SEM dengan mengolah data menggunakan software LISREL. Hasil uji yang didapat, dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Kepuasan kerja berpengaruh langsung terhadap kinerja, dalam artian kepuasan kerja karyawan di PT. Angkasa Pura I Yogyakarta
b. Hubungan dengan Atasan dan Prestasi berpengaruh langsung terhadap Kepuasan kerja karyawan di PT. Angkasa Pura I Yogyakarta
c. Indikator yang meliputi komunikasi, pekerjaan yang diteliti, imbalan, kerjasama, ketepatan waktu, dan motivasi berpengaruh terhadap Kinerja.
d. Hasil Modifikasi terlampir dengan kriteria fit yaitu diperoleh chi-square 21.24, degrees of freedom adalah 15, p-value =0.13, dan RMSEA 0.055
5.2 Saran
Penulis menyadari bahwa penelitian ini ada kekurangan, keterbatasan maupun kelemahan. Disisi lain kekurangan, keterbatasan, dan kelemahan ini dapat menjadi sumber penelitian yang akan dating. Adapun keterbatasan-keterbatasan yang ditemukan dalam penelitian ini adalah:
1. Peneliti banyak menemukan karakteristik responden yang tidak terisi lengkap yang menyebabkan ketidaknormalan data. Sebaiknya bagi peneliti yang akan datang untuk lebih bisa menekankan lagi adanya jawaban dari responden yang bernilai nol, terutama pada karakteristik penelitian supaya model bisa diolah secara keseluruhan sehingga data tidak banyak terdapat outliers.
2. Penilaian kinerja seperti penilaian untuk pekerjaan yang dihasilkan, kerjasama, dan ketepatan waktu tidak berupa pernyataan dan Seharusnya peneliti memperoleh datanya dari perusahaan sehingga pernyataan dalam kuesioner menjadi kurang tepat sebagai alat ukur penilaian kinerja.
3. Lamanya pengembalian kuesioner oleh responden menjadi kendala dalam pengolahan data. Hal ini kemungkinan disebabkan karena responden kurang mengetahui makna pertanyaan dalam kuesioner sehingga ragu untuk menjawab. Untuk menghindari kuesioner yang tidak layak uji dan hasil yang lebih akurat karena ketidakpahaman responden dalam menjawab, sebaiknya juga menggunakan metode wawancara langsung kepada responden dengan menggunakan daftar kuesioner yang telah ada.
4. Kesulitan utama penambahan karakteristik dalam hal sumber kecukupan sampel berdasar Hair JR yaitu sumber kecukupan sampel per kriteria dibutuhkan 10-15 sampel.

DAFTAR PUSTAKA
Cook, R. Dennis. 2005. “Applied Linear Regression Third Edition” A willey-Interscience Publication, New York.
Cook, R. Dennis. 1999. “Applied Regression Including Computing and Graphics” A willey-Interscience Publication, New York.
Cullen. 1993. “Aljabar Linear dengan Penerapannya” PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Fraser. 1992. “Stres dan Kepuasan Kerja”. PPM.
Ghozali, I. 2005. “Structural Equation modeling: teori, konsep, dan aplikasi dengan program LISREL 8.54”. Badan Penerbit UNDIP, Semarang.
Hosmer, David W., Lomeshow, Stanley. 2000. “Applied Logistic Regression Second Edition” A willey-Interscience Publication, New York.
Johnson, A. Richard.”Applied Multivariate Statistical Analysis sixth edition”. Pearson Peadur ABM University, Jakarta.
Jurnal Bisnis dan Manajemen Karangan Yofina Mulyati vol.4, No.3, 2008
Jurnal Manajemen dan Bisnis, Karangan Hendra Lukito vol.9 No.2, 2005
Mels, G. (2006) LISREL for Windows: Getting Started Guide Lincolnwood, IL: Scientific Software International, Inc.
Parasuraman, A., Zeithaml, V.A., Berry, L.L. 1988. “SERVQUAL: A Multiple-Item Scale for Measuring Consumer Perceptions of Service Quality”.
Rencher, Alvin C., Schaalje, Bruce G. 2007. “Linear Models in Statistic’s Second Edition”. A willey-Interscience, Canada.
Saifullah, A. 2009. “Aplikasi SEM dengan model lisrel dibidang Ekonomi”. FST UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
Setiawan. 2005 “Pendekatan Peubah Pondasi dalam Pemodelan Persamaan Struktural pada Data Ordinal”. FMIPA UGM, Yogyakarta.
Setiawan. 2007 “Model Persamaan Struktur” FMIPA UGM, Yogyakarta.
Simamora, B. 2005. “Analisis Multivariat Pemasaran” PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Sitinjak, S. 2006. “LISREL”. Graha Ilmu, Jakarta.
Supangat, A. 2007. “Statistika dalam Kajian Deskriptif, Inferensi, dan Nonparametrik”. Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
Soeratmo . 2003 “Metodologi Penelitian untuk Ekonomi dan Bisnis”. UPP AMP YKPN, Yogyakarta
Yamin, S., Kurniawan, H. 2009. “STRUCTURAL EQUATION MODELING Belajar Mudah Teknik Analisis Data Kuesioner dengan Lisrel-PLS”. Salemba Infotek, Jakarta.
Zulganef. 2006. “Konsep Model Persamaan Struktural dan Aplikasinya menggunakan Amos5”. Penerbit Pustaka, Bandung.